A. Pengertian Evolusi Dan Ciri-Ciri Proses Evolusi
Evolusi adalah (dalam kajian biologi) perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Sebagai mahluk bertanya, manusia selalu mempunyai hasrat untuk mengetahui segala sesuatu. Atas dasar dorongan keingin tahuannya itulah, manusia tidak hanya bertanya tentang berbagai hal yang ada diluar dirinya, tetapi juga bertanya tentang dirinya sendiri.
Manusia juga sering bertanya tentang, apakah ia berevolusi ? dan jawabannya ia, karena di lihat dari bentuk fisik pun terlihat sangat jelas dalam masa perkembangan dari proses pembuahan hingga menjadi bayi dan sekarang menjadi kita (sekarang). Dan dilihat dari cara berfikir bisa di lihat saat masa kanak-kanak sangat berbeda cara berfikirnya dengan sekarang, terlebih saat dimanakita mengalami suatu masalah.dan dari faktor lingkungan pun juga dapat dilihat dari lingkungan bentuk fisik maupun kekerabatan. Jadi saat ini kita semua berevolusi dalam perubahan untuk berfikir dan perubahan pada bentuk fisik.
Adapun ciri-ciri proses evolusi adalah sebagai berikut :
1. Evolusi adalah perubahan dalam satu populasi bukan perubahan individu.
2. Perubahan yang terjadi hanya frekuensi gen-gen tertentu, sedangkan sebagian besar sifat gen tidak berubah.
3. Evolusi memerlukan penyimpangan genetik sebagai bahan mentahnya. Dengan kata lain harus ada perubahan genetik dalam evolusi.
4. Dalam evolusi perubahan diarahkan oleh lingkungan, harus ada faktor pengarah sehingga evolusi adalah perubahan yang selektif.
B. Teori Evolusi Kehidupan
a. Teori Abiogenesis / Teori Generatio Spontanea
Dalam teori ini menyatakan bahwa mahluk hidup yang pertama kali menghuni bumi ini berasal dari benda mati. Menurut paham abiogenesis, mahluk hidup terjadi begitu saja atau secara spontan. pendapat ini masih terus bertahan sampai abad ke 17 -18 Anthony van Leenwenhoek (abad ke 18) berhasil membuat mikroskop dan melihat jasad renik di dalam air bekas rendaman jerami penemuan Leeuwenhoek (salah seorang penganut teori abiogenesis) memperkuat teori generatio spontanea atai abiogenesis teori terbukti makhluk hidup berasal dari benda mati (jasad renik berasal dari air bekas rendaman jerami). Toko teori abiogenesis salah satunya adalah seorang ahli filsafat zaman Yunani Kuno yaitu Aristoteles (384-322 SM).
b. Teori Biogenesis
Teori ini muncul ketika banyak ilmuwan yang meragukan tentang teori abiogenesis. Beberapa ahli berusaha mengadakan penelitian untuk menyangkal teori generatio spontanea antara lain Franscesco Redi, Spallanzani dan Louis Pasteur. Percobaan Redi dan Spallanzani masih belum dapat menumbangkan teori generatio spontanea karena menurut pendapat para pendukung teori tersebut bahwa untuk dapat timbul kehidupan secara spontan dari benda mati diperlukan gaya hidup dan gaya hidup pada percobaan Spallanzani dan Redi tidak dapat melakukan fungsinya karena stoples dan labu percobaan tersumbat rapat-rapat. Kemudian, Pasteur mencoba memperbaiki percobaan Spallanzani dengan menggunakan tabung kaca berbentuk leher angsa atau huruf S untuk menutup labu walaupun labu tersumbat udara sebagai “sumber gaya hidup” dapat masuk ke dalam labu. Dengan percobaan ini Pasteur berhasil menumbangkan teori generatio spontanea.
Adapun kesimpulan dari teori biogenesis ini adalah sebagai berikut :
¶ Omne vivum ex ovo (setiap mahluk hidup berasal dari telur)
¶ Omne ovum ex vivo (setiap telur berasal dari mahluk hidup)
¶ Omne vivum ex vivo (setiap mahluk hidup berasal dari mahluk hidup sebelumnya)
c. Teori Evolusi Kimia
Pada teori ini Menerangkan bahwa terbentuknya senyawa organik terjadi secara bertahap dimulai dari bereaksinya bahan-bahan anorganik yang terdapat di dalam atmosfer primitif dengan energi halilintar membentuk senyawa-senyawa organik kompleks.Stanley Miller mencoba mensimulasikan kondisi atmosfer purba di dalam skala laboratorium. Ia merancang alat laboratorium sederhana. selanjutnaya, Miller memasukkan gas H2, CH4 (metan), NH3 (amonia) dan air ke dalam alat tersebut. Air dipanasi sehingga uap air bercampur dengan gas-gas tadi. Sebagai sumber energi yang bertindak sebagai “halilintar” agar gas-gas dan uap air bereaksi, digunakan lecutan aliran listrik tegangan tinggi. Ternyata timbul reaksi, terbentuk senyawa-senyawa organik seperti asam amino, adenin dan gula sederhana seperti ribosa.
Hasil percobaan di atas memberi petunjuk bahwa satuan-satuan kompleks di dalam sistem kehidupam seperti lipid, gula, asam amino, nukleotida dapat terbentuk di bawah kondisi abiotik. Yang menjadi masalah utama adalah belum dapat terjawabnya bagaimana mekanisme peralihan dari senyawa kompleks menjadi makhluk hidup yang paling sederhana.
d. Teori Evolusi Biologi
Alexander Oparin mengemukakan di dalam atmosfer primitif bumi akan timbul reaksi-reaksi yang menghasilkan senyawa organik dengan energi pereaksi dari radiasi sinar ultra violet. Senyawa organik tersebut merupakan “soppurba” tempat kehidupan dapat muncul. Senyawa organik akhirnya akan membentuk timbunan gumpalan (koaservat). Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya akan bahan-bahan organik membentuk timbunan jajaran molekul lipid sepanjang perbatasan koaservat dengan media luar yang dianggap sebagai “selaput sel primitif” yang memberi stabilitas pada koaservat.
Meskipun begitu,Oparin tetap berpendapat amatlah sulit untuk nantinya koaservat yang sudah terbungkus dengan selaput sel primitif tadi akan dapat menghasilkan “organisme heterotrofik” yang dapat mereplikasikan dirinya dan mengambil nutrisi dari “sop purba” yang kaya akan bahan-bahan organik dan menjelaskan mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein sebagai benda tak hidup ke benda hidup.
Teori evolusi kimia telah teruji melalui eksperimen di laboratoriurn, sedang teori evolusi biologi belum ada yang menguji secara eksperimental. Walaupun yang dikemukakan dalam teori itu benar, tetap saja belum dapat menjelaskan tentang dari mana dan dengan cara bagaimana kehidupan itu muncul, karena kehidupan tidak sekadar menyangkut kemampuan replikasi diri sel. Kehidupan lebih dari itu tidak hanya kehidupan biologis, tetapi juga kehidupan rohani yang meliputi moral, etika, estetika dan inteligensia.
No comments:
Post a Comment